BEKASI, MediaGaruda.Co.Id – Aksi keprihatinan dalam bentuk aksi demo para guru honorer SD Negeri Dan SMP Negeri GTK non ASN se Kabupaten Bekasi yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Korda Kabupaten Bekasi.
Terhadap masa depan pendidikan kabupaten Bekasi hari ini Senin 6 September 2021 yang berlangsung sejak jam 07.00wib pagi. Di depan gerbang utama kantor Pj Bupati Bekasi, akhirnya diusir pihak keamanan, sehingga bergeser di gerbang pintu masuk Pemkab Bekasi di Komplek Delta Mas, Cikarang Pusat.

Orasi tanpa henti, lagu wajib berkumandang, dan alunan lagu-lagu dalam rangka melakukan dinamisator aksi hari ini, berlangsung sampai jam 17.01wib sore tadi..
“Tetapi semangat pejuang para Honorer GTK non ASN kabupaten Bekasi semakin terpompa ketika Pj Bupati belum menemui mereka GTK non ASN yang pada akhirnya di putuskan bermalam sampai dengan hari Jumat, Minggu ini.
“Karena kesan yang ada pada GTK non ASN, akhirnya sama saja Pj Bupati Bekasi dengan Bupati Bekasi sebelumnya,”kata Andi Heryana, Ketua Korda FPHI Bekasi dalam wawancara via telepon seluler, Senin (6/9/2021) malam ini.
Andi Heryana, melanjutkan bahwa kesan yang muncul dari GTK non ASN muncul harus ada sikap dari semua steakholder kabupaten Bekasi, untuk menyelamatkan kabupaten Bekasi. Agar pembangunan berjalan normal dan pendidikan berkualitas, maka kami mengajak ayo selamatkan kabupaten Bekasi.
“Harapan besar pupus, ketika Pj Bupati Bekasi diduga juga terkesan pencitraan kepada masyarakat kabupaten Bekasi..sibuk keliling serimoni bukan substansi yang didapat masyarakat kabupaten Bekasi,” katanya.
Kurangnya rasa peka Pj Bupati Bekasi tersebut, mencerminkan bukan pemimpin yang ideal, semoga Pj Bupati Bekasi, tidak diperpanjang menjabat …
“Karena kita prihatin atas perilaku dan cara beliau memimpin ..kesan yang timbul seperti politisi bukan sebagai birokrat, aneh….jika di kembalikan ke Jawa Barat pun tidak mungkin, dan kami berharap tidak di perpanjang menjabat,” ungkapnya.

Alhamdulillah,akhir dari lobby kepada pihak kepolisian, keamanan DPRD dan bagian umum di DPRD Kabupaten Bekasi mengizinkan,
“kami FPHI menginap .bahkan dicarikan tikar sebagai alas tidur, fasilitas mandi dan bersih-bersih lainnya juga disiapkan, dan yang mengharukan sampai jaminan makan minum malam inipun, serta besok dijamin alhamdulillah..,”ungkap Andi Heryana.
Semangat kami, para guru honorer sekolah SMP Negeri dan SMA Negeri GTK non ASN semakin terpompa dan kami ucapan terimakasih kepada beliau yang sudah koperastif, tidak berbanding lurus dengan Pj Bupati Bekasi yang diduga kurang peka.
“Terima kasih juga kepada dukungan media yang telah memberitakan sebenarnya, yang terjadi carut marut Pemerintahan Kabupaten Bekasi, ajakan kami kepada masyarakat mari selamatkan Kabupaten Bekasi agar sesuai harapan masyarakatnya,” harap Andi Heryana.
Saat ini kami bermalam di aula balai rakyat kompleks pemerintahan Kabupaten Bekasi, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, kami harus berjauhan dengan keluarga kami di rumah, demi membela hak-hak kami sebagai GTK Non ASN di Kabupaten Bekasi, sebab dengan segala kedzoliman yang kami terima bertahun-tahun, belum lagi begitu masifnya terror dan intimidasi serta ancaman kepada kami yang saat ini melakukan aksi damai, padahal kami hanya meminta hak kami dan membela saudara-saudara kami yang jumlahnya kurang lebih 9.300. Dengan skema dan strategi yang dilakukan oleh pihak Disdik dari mulai ancaman yang bersifat biasa sampai yang sangat luar biasa. secara berantai. Tak ada satu pun yang tidak melakukan ancaman, terror dan intimidasi yang ditujukan kepada para GTK Non ASN.
“Tapi kami tak akan gentar dan takut sedikit pun, sebab apa yang kami lakukan ini adalah sebuah kebenaran untuk menyelamatkan kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menyelamatkan bangsa dan Negara khususnya Kabupaten Bekasi, ” kata Andi Heryana.
(Red)
Sebarkan kebaikan !